je t'aime japon's Blog

Agustus 20, 2009

Wasabi / 山葵

Filed under: Nihon Ryouri — aimejapon @ 2:38 pm

Siapapun yang pernah makan sushi pasti tau yang namanya wasabi.
Wasabi adalah sejenis tanaman keluarga Brassicaceae (yang salah satu anggotanya adalah sayuran kol). Akar wasabi inilah yang menjadikannya terkenal di seluruh dunia sebagai teman mesra sushi yang pedasnya minta ampun.

wasabi jepang

Wasabi juga dipercaya banyak khasiatnya lho, seperti mencegah stroke, penyakit jantung, asma, osteoporosis, dan juga mencegah beberapa sel kanker. Sayang, semua ini belum ada bukti ilmiahnya.

Pasar-pasar tradisional di Jepang menjual wasabi dalam bentuk akar. Kalo di supermarket, selain dijual dalam bentuk bubuk kayak merica, wasabi juga dijual dalam bentuk tube kayak pasta gigi. Jadi tinggal pencet, terus dicocorin ke makanan.

wasabi jepang

Yang bikin wasabi unik, pedesnya gak pake lama di lidah. Berbeda dengan cabe rawit ala Indonesia yang pedesnya gak ilang-ilang meskipun udah minum air segentong.

Aku pernah coba wasabi di salah satu restoran Jepang di Jakarta. Saking pedesnya, aku sampe nangis keluar air mata, tenggorokan dan hidung juga mampet dua-duanya. Pahit dan pedes numpuk jadi satu. Rasanya bener-bener gak bisa dijelasin.

Banyak orang bilang kalo kamu harus coba makan wasabi minimal satu kali sebelum kamu meninggal.

Orang gemuk panjang Umur???

Filed under: Tips — aimejapon @ 2:31 pm

Baru-baru ini Departemen Kesehatan, Buruh dan Kesejahteraan Jepang (Japanese Health, Labor and Welfare Ministry) mengumumkan bahwa berdasarkan penelitian mereka, orang yang memiliki kelebihan berat badan di umurnya yang ke 40 akan hidup lebih panjang daripada orang kurus di umur yang sama.

Penelitian skala besar ini juga menyebutkan bahwa orang-orang yang kurus kering mempunyai umur yang paling pendek dengan rata-rata 6 sampe 7 tahun “lewat” lebih dulu daripada orang gemuk – nah lho!

orang gemuk panjang umur?

Sang ketua tim, profesor Ichiro Tsuji dari universitas Tohoku, memimpin penelitian ini sejak 12 tahun yang lalu dengan jumlah subjek yang mencapai 50,000 orang dari prefektur Miyagi yang berumur 40 tahun keatas.

Laporan ini jelas mencengangkan dunia kesehatan Jepang yang selalu menomor-satukan tubuh langsing nan seksi. Tapi…

Shinichi Kuriyama yang ikut memimpin tim tersebut menyebutkan bahwa orang-orang gak akan memperpanjang umur mereka secara otomatis hanya dengan menambah berat badan.

Dan yang harus diingat juga kalo biaya kesehatan orang gemuk rata-rata lebih mahal 30% daripada orang kurus.

Jadi, kamu pilih yang mana?

Agustus 18, 2009

lebih Dekat dengan FujiYama di Jepang

Filed under: Uncategorized — aimejapon @ 2:52 pm

Adalah gunung tertinggi di Jepang dengan menjulang 3,776 meter dari permukaan laut.

gunung fuji

Saking tingginya, puncak gunung Fuji yang diselimuti salju itu bisa dilihat dari Yokohama, Tokyo, bahkan sampe sejauh Chiba dan Saitama kalau cuacanya lagi cerah.

Menurut sejarah Jepang, gunung Fuji pertama kali didaki oleh biksu yang tak dikenal pada tahun 663, jauh sebelum kamu lahir. Sedangkan orang asing pertama yang mendakinya adalah Sir Rutherford Alcock dari Inggris pada September 1860.

Sebelum era Meiji, wanita dilarang untuk mendaki gunung Fuji karena puncaknya dianggap sangat sakral yang selalu digunakan sebagai tempat berdoa dan meditasi umat Shinto and Buddha.

gunung fuji

Salah satu dari 3 gunung sakral (setelah gunung Tate dan gunung Haku) yang sangat dihormati oleh penduduk Jepang ini juga menjadi daya tarik utama wisatawan mancanegara dengan kedatangan 300,000 pendaki di tahun 2008.

Gunung Fuji dikelilingi oleh 5 danau (Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu, Shoji) dan hutan Aokigahara yang membalut kaki gunung Fuji. Semuanya kemudian menjadi bagian dari Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu yang dilindungi oleh pemerintah Jepang.

Dari dulu tidak ada biaya apapun yang harus dibayar para pengunjung untuk mendaki gunung Fuji, tapi Shigeru Horiuchi, walikota Fuji-Yoshida di prefektur Yamanashi, berencana untuk menerapkan tarif antara 500 s/d 1,000 yen untuk memperbaiki, menambah dan menjaga kebersihan sarana-sarana yang ada.

Sampe sekarang gunung Fuji masih dianggap aktif, alias bisa meletus kapan aja (terakhir meletus pada tahun 1707). Ada satu kalimat terkenal di Jepang…

“Siapapun yang tidak mau mendaki gunung Fuji sekali adalah orang bodoh – tapi hanya orang bodoh yang mendakinya dua kali.”

Karyawan di Jepang harus Tersenyum, kalo kita???

Filed under: Nihon Shakai — aimejapon @ 2:45 pm

Perusahaan Keihin Electric Express Railway telah mengultimatum para karyawannya untuk terus tersenyum demi menjaga citra perusahaan yang selalu ramah kepada pelanggannya.

Untuk mengawasi para karyawannya, Keihin telah memasang sebuah sistem canggih untuk mendeteksi senyuman para karyawannya sepanjang jam kerja.

jepang

Perusahaan Omron Corp yang menciptakan sistem komputer ini mengatakan bahwa sistem ini bekerja dengan menganalisa gerak wajah seseorang mulai dari alis, kelopak mata, bibir, dan menilai seberapa besar senyumannya dari tingkat 0 sampe 100%.

Kalo kamu dapet nilai yang rendah, komputer akan memberikan nasehat seperti “Kamu masih terlalu serius,” atau “Angkat sedikit bibirmu.”

Tak lama lagi mungkin semua perusahaan yang mengandalkan pelayanan tatap muka secara langsung dengan konsumen (rumah sakit, mall, sampe kantor-kantor pemerintah) akan mengikuti jejak Keihin.

Suka ato gak suka, kamu harus tersenyum sampe pegel!

Bank Gigi Pertama Di Dunia

Filed under: J-tech — aimejapon @ 2:42 pm

Kalo kamu pernah mengalami yang namanya gigi copot, keropos, atau berlubang, harusnya kamu tau betapa pentingnya gigi itu.

Kita bisa menikmati makanan kita karena kita mempunyai gigi yang kuat. Itu sebabnya orang ompong gak bisa makan yakiniku, sukiyaki, ataupun harakiri. Tapi seiring dengan usia kita yang bertambah tua, tentu gigi kita bisa copot dengan sendirinya.

Untuk mengatasinya, didirikanlah yang namanya Bank Gigi.

bank gigi di jepangPendirinya bukan peri gigi, melainkan pihak universitas Hiroshima di Jepang.

Di bank gigi inilah gigi-gigi para pasien disimpan, dibekukan dan diawetkan selama bertahun-tahun hingga paling lama 40 tahun. Bank gigi di universitas Hiroshima ini adalah yang pertama di dunia.

Sejak dulu kita telah mengenal gigi palsu yang dibikin khusus untuk setiap kakek dan nenek kita, tapi dengan adanya bank gigi ini, kita gak perlu pesan gigi palsu lagi.

 

Prosesnya seperti ini…

bank gigi di jepang

Agustus 13, 2009

Restorasi Meiji dan Modernisasi Jepang

Filed under: Rekishi, Yumei na Hito — aimejapon @ 7:01 am

Dilatarbelakangi jatuhnya Shogun Tokugawa (1868), dengan semboyan “datsu a nyuu ou” anak-anak muda Jepang belajar modernisasi Barat untuk membangun bangsanya yang telah kental akan tradisi. Mampukah modernisasi berjalan seiring dengan tradisi? Sebuah pertanyaan singkat yang terpaksa dijawab oleh ‘bangsa matahari’ini dengan darah!

Khasanah sejarah Jepang diawali dengan kelompok bangsa China daratan yang bermigrasi kedalam bentangan kepulauan pojok timur pasifik ini. Pada abad 9 kekaisaran bentukan kaum imigran ini mampu menaklukan suku pribumi ainu yang telah terlebih dahulu menempati wilayah mereka. Pemerintahan yang stabil pasca penaklukkan, telah membentuk mental-mental kaisar menjadi lemah, mereka lebih mementingkan kesenangan-kesenangan sesaat dari pada memikirkan bagaimana mengurus pemerintahan yang baik.

Daerah-daerah baru hasil ekspansi kekaisaran dikelola secara otonomi oleh para Seiitaishogun yang diangkat oleh kaisar. Pembentukan shogun pertama dilakukan oleh Kaisar Kammu, yang dibentuk guna memerintah daerah utara Honshu. Lemahnya pengaruh kaisar dalam pemerintahan, telah mengakibatkan para shogun yang berkuasa di daerah-daerah dapat berbuat semaunya sendiri. Memang dengan kemampuan militer mereka yang mumpuni dan jiwa samurainya, mereka mampu mengendalikan kawasan vasal masing-masing. Praktis pada era shogunate kaisar hanya mampu ‘berdaulat’ di kawasan Heian (Kyoto) dan sekitarnya. Terasa ironis memang, tapi kenyataan pahit ini memang harus diterima oleh para kaisar dalam belantika sejarah Jepang masa keshogunan.

Era shogunate
Keadaan kekaisaran yang bobobrok tadi, tambah lengkap dengan dibubarkannya tentara kekaisaran. Pelan tapi pasti kawasan luar Kyoto telah tumbuh dengan pesat. Bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan kawasan yang dipimpin oleh para shogun beserta para samurainya ini telah jauh meninggalkan Heinan. Para pejuang ‘daerah’ ini bernafas dengan tradisi kedisiplinan yang teramat tinggi yang ditandai dengan lambang ikat kepala bushido telah memantikkan api persaingan antar shogun. Sudah dapat dipastikan jika pemerintah pusat hanya mampu melihat pasrah ketika para shogun mereka sibuk berebut kuasa kenegaraan.
Perebutan posisi toryo (puncak pimpinan shogun) pada umumnya didalangi oleh tiga keluarga besar dibelakang masing-masing kepentingan mereka. Adalah klan Taira, Minamoto dan Fujiwara, tiga sisi kekuatan besar yang saling bertikai pada awal masa keshogunan.

Akhir Pemberontakan Heiji (1160) telah mengangkat Taira no Kiyomori menjadi penasehat kaisar menggantikan Fujiwara yang berkuasa sebelumnya. Lewat jalan perkawinan kaisar dengan seorang gadis Taira telah memberikan alur tersendiri bagi era kekuasaan mereka. Pada masa ini praktis raja hanya sebagai simbol belaka. Dapat dikatakan bahwa kebijakan kekaisaran pada masa ini hanya berpangkal dari kepentingan klan Taira semata.

Ulah klan Taira ini serta merta mendapat respon negatif dari golongan Minamoto. Berpangkal dengan kemenangan pada Perang Gempei (1185), Minamoto no Yoritomo berhasil menggeser dominasi Taira. Pada tahun 1192 ia mendapat gelar Seii Taishogun (pemimpin militer) di Kyoto. Minamoto Yoritomo kemudian mendirikan markas besar di Kamakura, sedangkan kaisar tetap di Kyoto. Semuanya ini adalah permulaan dari kekuasaan feodal oleh keluarga samurai secara turun-temurun yang memerintah sampai kekuatan kekaisaran kembali berkuasa di tahun 1868.

Era pemerintahan feodal
Masa pemerintahan feodal dibagi menjadi lima periode utama. Periode Kamakura (1185-1333) menghadapi invasi tentara Mongol Kubilai Khan berkali-kali. Jepang berhasil menyingkirkan bangsa Mongol, walaupun awalnya mereka menemui banyak kesulitan oleh karena kurangnya persatuan dalam kalangan mereka sendiri selama ini. Periode ini juga ditandai dengan temuan model pedang baru oleh seorang pandai besi bernama Masamune. Namun kepemimpinan yang lemah pada periode ini telah mengurangi dukungan samurai (kelas pendekar).
Kaisar Go-Daigo mengawali Periode Muromachi (1333-1576) sampai pemberontakan pimpinan Ashikaga menyingkirkannya. Ashikaga dan keturunannya memerintah dengan kemampuan yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Jepang akhirnya tergelincir dalam perang sipil dan kekacauan.

Selama Periode Momoyama (1576-1600) ditandai oleh Oda Nobunaga. Ia adalah seorang bangsawan terkenal dari kawasan Nagoya dan salah satu cermin samurai yang luar biasa pada zaman Sengoku. Oda Nobunaga telah menciptakan organisasi dan taktik perang yang cukup maju. Berkat kebrilianan otaknya ia mampu menumbangkan era kesogunan Ashigaka. Bahkan ia mampu memaksa pasukan sami Budha yang terdiri dari kalangan sipil untuk meletakkan senjata. Oda Nobunaga tewas pada tahun 1582 di tangan Akechi Mitsuhide yang ironisnya adalah pengikutnya sendiri.

Pasca Oda Nobunaga laju pemerintahan ditentukan oleh Toyotomi Hideyoshi. Pengangkatan tampuk kepemimpinan dipegang oleh Hideyoshi, selepas ia mampu membalaskan penghianatan Mitsuhide dengan membunuhnya. Toyotomi Hideyoshi menjadi menteri utama pada tahun 1586. ia berasal dari kalangan keluarga petani miskin. Tindakannya yang paling monumental adalah menciptakan undang-undang yang menetapkan hanya kaum samurai yang boleh membawa senjata. Sangat penting disadari bahwa pada masa ini perbedaan antara samurai dan penduduk sipil amat tipis. Namun sampai abad 17 pertikaian antar klan samurai telah mengakibatkan sebagian samurai turun kasta menjadi penduduk biasa. Penyebaran agama Kristen selama era Kristen (1543-1640) pada mulanya bisa ditoleransi, namun kemudian ditekan karena dianggap sebagai ancaman. Asal tahu saja, bahwa pada masa ini pengaruh Eropa lewat perpanjangan tangan Portugis telah mampu menyentuh bangsa Jepang.

Selama Periode Tokugawa (1600-1867), Tokugawa Ieyasu mengalahkan keturunan muda Hideyoshi dan mendirikan markasnya di Edo (sekarang Tokyo). Kaisar masih memerintah dari Kyoto sedangkan keluarga Tokugawa membawa Jepang ke periode isolasi. Pada masa periode Tokugawa, golongan samurai secara berangsur menjadi bangsawan istana, kaki-tangan kerajaan. Daisho, pasangan pedang samurai yang pendek dan panjang (katana dan wakizashi) pelan-pelan berubah fungsi hanya sebagai simbolik semata. Pedang ini hanya sebagai lambang kekuasaan dan bukannya sebagai senjata yang melambangkan seorang samurai sejati, meskipun hak membunuh masih melekat pada diri setiap samurai. Satu lagi masalah pelik adalah banyaknya ronin (samurai tak bertuan) yang telah menjadi beban masyarakat.

Ketakutan era Tokugawa pada unsur asing telah membawa sebuah model isolasi yang teramat ketat dibanding periode sebelumnya. Rakyat Jepang dilarang pergi ke luar negeri dan berdagang dengan bangsa asing, sedangkan orang-orang asing diawasi dengan ketat. Penekanan kaku yang mengharuskan seseorang patuh tanpa syarat pada peraturan-peraturan mengenai ketaatan dan kesetiaan. Tak dapat dipungkiri memang jika para samurai ini amat bertekat untuk memurnikan barang setetes budaya Jepang dari penetrasi modernitas yang ditawarkan oleh barat. Terus hidup dengan berkudung kemiskinan memang harus tanggung oleh Tokugawa dan para samurainya, semua ini sekali lagi dilakukan demi sebuah prinsip suci yang telah turun temurun meraka warisi.

Dengan berakhirnya abad 19, pemerintahan Tokugawa mandeg dan korup. Kapal-kapal asing mulai mencoba memasuki Jepang dengan desakan terus-menerus. Kelaparan dan kemiskinan melemahkan dukungan untuk pemerintah. Jepang di masa Edo Tokugawa (1603-1867) bagaikan sebuah telaga di pegunungan, stabil dan menyendiri. Gejolak politik diredam melalui sistem kelas yang ketat, pengaruh asing dibendung dengan kebijakan menutup diri dari dunia luar. Namun dua setengah abad yang tenteram ini akhirnya koyak oleh kedatangan empat kapal perang Amerika yang merapat di Teluk Tokyo pada 1853. Lewat kekuatan militernya, komandan Perry menuntut Jepang membuka pintu bagi Amerika. Dua dekade kemudian berakhirlah masa keshogunan yang telah berlangsung dua ratus tahun lebih itu. Kedatangan Perry memang telah memicu sebuah transformasi besar.

Orang-orang mulai mengkritik keshogunan Tokugawa, masyarakat yang anti pendatang asing berubah pikiran dan mulai berkata bahwa orang Jepang mesti mencoba hidup bersama mereka. Konflik kepentingan yang rumit pun merebak, membenturkan kelompok yang mendukung kebijakan terbuka dengan kelompok yang menghendaki pengusiran orang asing; dan kelompok yang mendukung kaisar dengan yang mendukung shogun. Pertempuran antarfaksi ini berujung dengan Restorasi Meiji yang mengembalikan autoritas politik ke tangan kaisar pada 1868.
Era Meiji

Pada tahun 1868, Pangeran Mutsuhito diangkat menjadi kaisar dan memilih nama Meiji yang artinya “pemerintahan yang tercerahkan”. Kaisar Meiji mengambil alih kekuasaan pemerintah dengan membuka peluang bagi Jepang untuk westernisasi dan industrialisasi. Ia pun kemudian menumbangkan kekuasaan Shogun dan menggantikannya dengan administrasi kerajaan. Dia juga memindahkan ibukota kerajaan dari Kyoto ke Edo (Tokyo) dan melakukan berbagai reformasi. Larangan membawa katana (pedang) di tempat umum merupakan sebuah paraturan paling mencolok dikala itu. Cara berpakaian dan model rambut pun tak luput dari proyek westernisasi. Sebagai mana di ketahui bahwa selain pedang, rambut juga sebagai lambang kehormatan bagi seorang samurai. Tentu saja kaum samurai adalah kelompok yang paling kentara terkena imbas modernitas ini. Mereka-meraka yang tak mau berkiblat kepada barat, lari kehutan-hutan dan gunung-gunung guna malancarkan pemberontakan pada pasukan modern pemerintah.

Pemberontakan Satsuma
Era Meiji mengawali era reformasi dari sistem feodal ke sistem modern. Termasuk didalamnya memodern-kan tentara jepang dengan sistem barat. Sosok kuat di balik reformasi ini adalah Okubo Toshimichi. Dia dan Takamori adalah kawan baik dan sama-sama berasal dari Satsuma. Takamori mendukung proses reformasi sejak dari awal. Tetapi ketika hak-hak istimewa samurai di lupakan, terjadi perang batin, antara loyal terhadap negara di satu pihak dan kaum samurai di pihak lain.

Ketidaksetujuannya dalam mengatasi masalah Korea, membuat Takamori mengundurkan diri dari pemerintahan dan kembali ke Kagoshima. Dia mendirikan sekolah untuk samurai dan para samurai yang tidak puas dengan sistem pemerintahan mulai bergabung. Bujukan dari ‘samurai yang tersisihkan’ ini membawa Takamori memimpin pemberontakan terhadap pemerintah. Peristiwa ini tercatat sebagai “Pemberontakan Satsuma”. Pasukan Takamori kalah, dan mereka mundur kembali keKagoshima.

Dengan bersisa sekitar 300 samurai, mereka bertahan dengan bersembunyi didalam gua-gua di bukit Shiroyama. Ketika jumlah pasukannya menyusut, karena kurangnya pasokan makanan, amunisi dan juga karena kelelahan, Takamori sadar, bahwa dia telah kalah.

Di pagi hari tanggal 24 September 1877, sekelompok kecil samurai yang hanya mempunyai pedang ditangan untuk bertahan, di hujani meriam oleh ribuan tentara pemerintah. Tubuh Takamori dan pengikutnya di ketemukan terpenggal kepalanya. Mereka telah melakukan seppuku atau bunuh diri. Sebuah kematian terhormat yang mengambil tempat tertinggi bagi para samurai sejati.
Pembeerontakan yang berhasil ditumpas pada tanggal 24 September 1877 ini merupakan sebuah pemberontakan yang tercatat sebagai aksi penentangan samurai pada pemerintah pusat yang terakhir tercantum dalam sejarah Jepang.
Di tahun 1889 Jepang membuat Undang-Undang bergaya barat, prinsip yang mengantarkan kepada kesadaran nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi. Serta kepercayaan diri yang tumbuh dalam bangsa ini. Prinsip yang terkandung dalam Undang-undang tahun 1889 inilah yang mampu mengantarkan modernisasi barat dan adat tradisi Jepang dapat berjalan seiring. Maka pengiriman pemuda-pemuda Jepang ke Eropa pun makin digalakkan, mereka berangkat ke ‘benua modernisasi’ tersebut dengan tekat dan semangat seorang ‘samurai.’ Semangat samurai dengan bersenjatakan ‘pedang’ modernisasi pulalah yang telah mengantarkan kemenangan Jepang dalam perang melawan China dan Russia. Kini, ketika sang nichi mengintip di ufuk timur, duniapun serempak berpaling pada era kebangkitan dai Nippon yang telah terbit untuk menyongsong masa depannya.

Mengenal Istilah Masakan dan Bumbu Jepang

Filed under: Nihon Ryouri — aimejapon @ 6:38 am

 

  • Aburage ; (油揚げ ?), lembaran tahu goreng untuk bahan campuran sup
  • Adzuki ; あずき atau 小豆  jenis masakan dari kacang merah yang biasanya terasa manis
  • Arame ; 荒布, sejenis rumput laut
  • Bento ; 弁当, bungkusan makan siang di dalam kotak
  • Daikon ; 大根, mirip seperti bengkoang panjang (disebut: white radish) tapi tidak manis (untuk sayuran)
  • Dashi ; 出汁, cairan (kaldu) untuk sup
  • Donburi ; 丼, nasi dan lauk a la Jepang
  • Edamame  ; 枝豆, kacang kedelai yang disajikan masih dalam bentuk berkulit
  • Enokitake ; , jamur enoki   榎茸, jamur
  • Fugu ; 河豚 atau フグ, jenis ikan laut
  • Ginkgo ; 銀杏 atau ぎんなん, Ginkgo biloba 銀杏 ginkyō, jenis obat-obatan
  • Gyokuro ; 玉露, jenis teh hijau yang termahal
  • Gyoza  ; ギョーザ atau 餃子, (bahasa Tionghoa: jiaozi (jiǎozi); campuran sayuran dan daging cincang yang dibungkus seperti pangsit (“wonton”) dan dikukus/ dimasukkan oven. (tapi hati -hati soalnya biasanya daging yang dipake adalah daging babi)
  • Gyudon ; , nasi dengan irisan daging sapi rebus
  • Hijiki ; 鹿尾菜, jenis rumput laut
  • Kamaboko ; 蒲鉾, makanan dari ikan yang sudah dihaluskan dan diproses
  • Kaki  ; 柿, Buah kesemek (jenis buah-buahan dengan rasa seperti sawo)
  • Katsuobushi ; 鰹節, semacam serbuk tipis terbuat dari ikan yang ditaburkan di atas makanan sebagai penyedap
  • Katsuo 
  • 鰹, カツオ, sejenis ikan tuna, bahan dasar untuk Katsuobushi
  • Kombu ; 昆布, rumput laut kering
  • Matcha ; 抹茶, bubuk teh Jepang
  • Matsutake ; 松茸, Jenis jamur yang harum baunya
  • Mirin ; 味醂, bumbu berupa cairan yang agak manis
  • Miso atau Sup miso
  • 味噌, jenis sup yang dibuat dari pasta miso
  • Mochi ; 餅, kue dari tepung beras
  • Natto ; , semacam tempe yang baunya tidak enak tapi bagus untuk kesehatan
  • Nikujaga ; (肉じゃが, masakan dari daging rebus dan kentang yang sedikit agak manis
  • Nori ; 海苔, rumput laut yang sudah diproses dan mirip seperti kertas
  • Oden ; おでん atau 御田, makanan khas untuk musim dingin
  • Okonomiyaki ; お好み焼き, campuran tepung dan daging yang dipanaskan di atas panci (teppan)
  • Onigiri ; (おにぎり, 御握り ?), nasi yang dibungkus dengan nori
  • Osechi ; 御節料理, masakan istimewa untuk merayakan tahun baru
  • Ramen ; ラーメン, mi ala Jepang
  • Sake ; 酒 , minuman khas yang mengandung alkohol (memabukkan)
  • Sashimi : 刺身, irisan ikan laut mentah yang masih segar dan dimakan cukup dengan saus dan wasabi
  • Shabu-shabu ; しゃぶしゃぶ, sayuran dan irisan daging sapi mentah yang dicelupkan ke dalam air panas.
  • Shiitake, jenis jamur
  • Soba ; 蕎麦, mi gandum berwarna agak coklat
  • Soy ; atau shōyu 醤油 kecap Jepang (sedikit lebih cair)
  • Sukiyaki ; すき焼き atau スキヤキ, masakan yang direbus dan terdiri dari daging sapi, tahu, bawang, bok-choy (dari Tiongkok), jamur, dll
  • Sushi ; 鮨 atau 鮓 atau 寿司, potongan nasi yang dilapisi dengan ikan mentah dan sayuran bersama saus
  • Takoyaki ; たこ焼, たこ焼き, atau 章魚焼き, campuran tepung dan gurita (octopus) berbentuk bulat yang dibakar/panggang
  • Tamari ; たまり, cairan dari hasil perasan kacang
  • Tempura ; 天麩羅, sayuran atau ikan yang digoreng dengan tepung
  • Teppanyaki ; 鉄板焼き, jenis masakan yang dipanggang di atas panci (teppan)
  • Teriyaki ; 照焼き atau テリヤキ, cara memasak ikan atau daging yang dipanggang dan dimakan dengan saus manis
  • Tofu ; tahu yang berasal dari Tiongkok
  • Udon : 饂飩, mi Jepang (agak tebal irisannya)
  • Umeboshi : 梅干, sejenis asinan buah
  • Wakame ; 若布, rumput laut sebagai campuran sup miso
  • Wasabi ; 山葵 atau わさび, sambal hijau pedas (menyengat di hidung)
  • Yakisoba ; 焼きそば, mi goreng Jepang
  • Yakitori : 焼き鳥, sate ayam (ayam bakar) ala Jepang

Aisatsu (part 1)

Filed under: Nihongo benkyou — aimejapon @ 6:11 am

Salam

OHAYOU GOZAIMASU = SELAMAT PAGI
KONNICHIWA = SELAMAT SIANG (diucapkan pada waktu 10 pagi hingga 5 sore )
KONBANWA = SELAMAT MALAM
OYASUMIASAI = SELAMAT TIDUR
SAYOUNARA = SELAMAT TINGGAL / SAMPAI JUMPA
SHITSUREI SHIMASU = PERMISI
ARIGATOU GOZAIMASU = TERIMAKASIH
GOMEN NASAI = MOHON MAAF
MATA AU HI MADE = SAMPAI JUMPA LAGI
SUMIMASEN = MAAF / PERMISI /NUMPANG TANYA
beberapa ucapan selamat untuk perayaan tertentu :    
SHINNEN OMEDETOO = SELAMAT TAHUN BARU
TANYOOBI OMEDETOO = SELAMAT ULANG TAHUN
LEBARAN OMEDETOO = SELAMAT LEBARAN
     

 

PERKENALAN

A :hajimemashite. watashi wa ….desu ( perkenalkan , saya adalah …………..)
    douzo yoroshiku ( merupakan salam perkenalan yang dapat berarti senang bekenalan dengan anda)
dan dijawab :
B : kochirakoso douzo yoroshiku (merupakan pernyataan balasan dalam perkenalan , dapat berarti : “sama-sama”)

contoh :

A : hajimemashite , watashi wa teguh desu . douzo yoroshiku
B ; kochirakoso douzo yoroshiku

MENANYAKAN KEADAAN :

o genki desu ka? (berarti : apa khabar?)
dan dibalas :
hai, genki desu . Arigatou gozaimasu (berarti : “ya , baik ,terima kasih )

mengucapkan terima kasih

mengucapkan terima kasih ada beberapa cara, tergantung dengan siapa berterima kasih , apakah orang yang lebih dihormati atau antar teman yang tidak resmi,
ada beberapa tingkatan :

doumo : secara singkat tidak formil
doumo arigatou : secara umum
doumo arigatou gozaimasu : secara formil

bila orang mengucapkan terima kasih , kita dapat membalas dengan mengatakan :
douitashimashite ( yang dapat berarti : terima kasih kembali )

contoh :
A : douzo (silahkan )
B : arigatou gozaimasu (terima kasih)
A : douitashimashite (sama-sama)

SALAM KETIKA MAKAN
sebelum makan , orang jepang mengatakan : Itadakimasu
dan sesudahnya ,mereka mengatakan : gochisou sama deshita

SALAM SETELAH BEKERJA:
A: otsukaresama deshita (salam setelah kerja)
B: Doumo mata ashita ( mari, sampai besok)

SALAM PENGANTAR KEPERGIAN:
A : Itterasshai (salam pengantar kepergian)
B : ittekimasu ( pergi dulu)

SALAM KETIKA DATANG
A : tadaima (saya pulang)
B: Okaerinasai (salam menyambut kedatangan)
*) ingat film DORAEMON , ketika Nobita pulang ke rumah ia selalu mengatakan “Aku pulang”…
atau film Crayon Sinchan…dimana si ibu selalu mengingatkan sinchan untuk berkata “aku pulang ”
ketika sinchan pulang dari sekolah…

Robot dan Budaya

Filed under: J-tech — aimejapon @ 5:56 am

Pernah menonton film yang berjudul I, Robot atau film yang sudah agak lama seperti RoboCop? Tentu saja tulisan ini dibuat bukan untuk mempromosikan filmnya, namun lebih kepada melihat bagaimana sebuah negara seperti Amerika mengenalkan robot di masa depan kepada masyarakat atau rakyatnya. Kenapa demikian, karena paling tidak film-film atau media-media yang dibuat juga mencerminkan impian atau harapan dari sebuah masyarakat atau rakyatnya. Karena sebuah pepatah mengatakan, apa yang kita lakukan hari ini adalah mimpi kita kemarin.

Di kedua film tersebut digambarkan bagaimana robot menjadi musuh dari manusia dan melanggar aturan tentang hukum-hukum robot yang ditulis oleh Isaac Asimov yang terkenal dengan hukum Asimovnya. Nah perilaku sebuah negara mengenalkan teknologi itu tidak terlepas dari budaya negara tersebut.

Istilah robot diperkenalkan pertama kali oleh seorang berkebangsaan Chekoslowakia bernama Karel Capek (1890-1938) di tahun 1920, berasal dari bahasa setempat robota yang berarti budak atau kerja manual. Dari situlah istilah tersebut digunakan sebagai pengganti istilah budak mekanik yang digunakan membantu pekerjaan manusia. Itulah sebabnya mengapa negara-negara Barat seringkali memandang robot dengan nuansa perspektif yang negatif. 

Lain halnya di negara Jepang, masyarakatnya mempunyai ketertarikan dengan robot yang memiliki status layaknya seorang bintang pujaan. Seperti di World Expo 2005 yang lalu di Perf. Aichi, pavilion-pavilion yang menonjolkan pertunjukan robot-robot yang bisa berbicara, berlari, menyanyi, menari, dan memainkan alat-alat instrumen musik, menyedot animo pengunjung yang luar biasa meskipun untuk itu pengunjung harus rela antri berjam-jam untuk bisa menontonnya. Konon kabarnya, tidak cukup waktu sehari dua hari untuk bisa masuk ke semua pavilionnya. 

Juga pada even-even yang lainpun, orang-orang berduyun-duyun bergandengan bersama keluarganya mendatangi pameran-pameran robot di berbagai tempat, bertanya dengan para pakar untuk mendapatkan penjelasan singkat tentang robot. Dan sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Jepang melihat orangtua dan anak-anaknya berpose bersama robot sebagai momen kenangan.

Ini semua tidak terlepas dari adanya perbedaan cara pandang dan cara mengenalkan robot kepada masyarakatnya. Lihat saja contoh kasus pengaruh manga (komik) tentang robot seperti film kartun legendaris dan paling digemari Astro Boy atau Tetsuwan Atom-kun (kun panggilan untuk anak), sebuah film animasi yang menggambarkan robot berbentuk seorang anak laki-laki seusia anak-anak SD yang bersahabat dengan manusia, mungkin bisa menjadi contoh terbaik sebagai penyebab pendekatan yang berbeda tentang robot antara Negara Barat dengan Jepang.. Tetapi memang bukan itu saja, penyebabnya, karena menurut akar budaya mereka, kecintaan Jepang kepada robot juga kembali kepada masa lalu mereka di masa periode Edo (1603-1867). Demikian dikatakan oleh Yoji Umetani, seorang pakar robot dari negeri sakura.

Gambar 1. Boneka Chahakobi Ningyo

Selama periode Edo, boneka-boneka termasyhur yang dibuat dapat bergerak secara otomatis menggunakan bantuan benang dan mekanisme mirip kerja timer atau pewaktu dengan menggunakan bantuan pegas. Bahkan istilah karakuri itu sendiri pun yang dinisbahkan kepada mekanisme otomatis, sudah muncul pada periode tersebut. 

Uniknya boneka karakuri yang muncul di jaman Edo tersebut sudah sangat populer sekali di kalangan masyarakatnya, dan perlu dicatat bahwa penggunaan teknologi tersebut bukanlah diperuntukkan untuk kalangan industri ataupun militer, namun semata hanyalah untuk hiburan ataupun tontonan semisal chahakobi ningyo (Gambar 1) atau boneka untuk menyajikan minuman teh khas Jepang kepada para tamu dan atau yang terkenal pula yakni yumihiki doji (boneka yang dapat memanah) (Gambar 2). 

Gambar 2. Boneka Yumihiki Doji

Para ahli pembuat boneka tersebut bersaing satu dengan yang lain untuk membuat boneka karakuri dengan teknik yang terbaik. Sangat mungkin atmosfir tersebut mirip dengan keadaan atmosfir sekarang ini di Jepang. Banyak sekali ahli-ahli di bidang robotika yang juga bersaing membuat robot-robot mirip manusia atau humanoid robot yang bisa berjalan, bercakap-cakap dan bermain dengan manusia. 

Bahkan sudah menjadi budaya tersendiri di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di Jepang untuk berlomba menciptakan robot yang ahhirnya menjadi trademerk tersendiri bagi perusahaan tersebut. Katakanlah seperti Honda yang membuat ASIMO sebagai robot bipedal pertama yang bisa berjalan dengan kedua kakinya, Sony dengan QRIO yang tampil menarik ketika menari dan memimpin orkestra, dan Toyota yang terkenal dengan robot-robot yang mahir memainkan berbagai alat instrumen musik, serta Murata yang mengeluarkan MurataBOY yang konon bisa mengendarai sepeda roda dua di atas titian sebuah jembatan dengan satu pilar saja serta masih banyak yang lain.

Pengetahuan, teknologi dan kepekaan yang memberikan pesona dan kecintaan akan robot kepada masyarakat bangsa Jepang sekarang ini, dan juga kekuatan untuk mengembangkannya berakar secara mendalam dari budaya bangsanya yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dari sudut pandang ini kita bisa mengatakan bahwasanya robot merupakan sebuah aset intelektual yang sangat penting dari budaya Jepang. 

Bagaimana dengan negara dan bangsa kita Indonesia tercinta? Kalau negara dan bangsa seperti Jepang sekarang ini ibarat sebuah pohon besar yang sudah lebat dan ranum buahnya, itu tidak luput dari nenek-nenek moyang mereka yang menanam biji-bijinya yang mereka rawat sebaik-baiknya. Untuk membangun negara yang luas dan besar ini juga dibutuhkan perjuangan yang besar dan panjang serta berkesinambungan. 

Pemerintah dan rakyat harus bahu membahu untuk itu. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan pendidikan yang tepat kepada rakyatnya agar bangsa ini bisa membangun budaya untuk cepat dapat mengejar ketinggalannya. Kalau kebanyakan orang pesimis dengannya, maka boleh jadi mereka yang pesimis tersebut secara tidak sadar telah “membunuh” salah satu aset yang akan menjadi cikal bakal budaya itu sendiri. Justru kita lah yang harus dan akan membangun budaya bangsa ini, bukan orang lain atau bangsa lain.

Mengenal Asal Mula Maneki-neko

Filed under: Nihon Bunka — aimejapon @ 5:23 am

manekinekoKenal dengan si manis dari Jepang ini? Ya, namanya Maneki Neko. Lalu kenapa banyak toko yang memajangnya?
Ceritanya begini, pada jaman dahulu di Jepang ada seorang biksu berteman dengan kucing, berdiam di sebuah Wihara. Mereka berteman sangat akrab, saling bicara. Satu saat sang biksu berkata kepada Tama. Waktu itu nama si kucing adalah Tama. Tinggalah kamu di sini dan jangan mengganggu. Tama diam dan memang tidak mengganggu. Ia suka berdiri di depan pintu masuk wihara di kala sendiri.

Suatu hari disaat hujan deras, ada seorang Bangsawan berteduh di pohon dekat wihara. Ia habis berburu, tampak sakit dan kelelahan. Tama melambai-lambaikan tangannya. Si Bangsawan melihat. Ia segera mendekati Tama. Tama menuntunnya kepada sang biksu. Bangsawan tersebut selamat.

Singkat cerita, Wihara tersebut akhirnya menjadi sangat megah karena dibangun oleh sang Bangsawan. Lama kemudian, Tama mati, dan dikuburkan di areal wihara, dan orang-orang menjuluki Tama dengan nama Maneki Neko. Si kucing pembawa keberuntungan.

Banyak sekali versi cerita tentang kucing ini. Dan ini semacam legenda. Jadi Maneki Neko ini adalah kucing keberuntungan yang kalau kita mempunyainya di rumah, di toko, di kantor, diharap akan memanggil langganan, kolega atau teman yang berkaliber. Ya kenapa tidak, karena ‘feng shui juga menerapkan simbol’. Apa saja dari kebudayaan kita kalau itu simbol bagus ya pasang saja.

Untuk kucing Maneki Neko, cara memajangnya yaitu, diagonal terhadap pintu masuk, tapi biar dilihat oleh setiap orang yang masuk. Setelah dipajang jangan sekali-sekali orang lain yang boleh memegang, apalagi setelah dagangan rame. Karena akan terkontaminasi dengan energi orang yang memegang. Itu katanya.

Older Posts »

Blog di WordPress.com.