je t'aime japon's Blog

Agustus 12, 2009

Mengenal “Taiko” alat musik tradisional Jepang

Filed under: Ongaku, Uncategorized — aimejapon @ 2:25 pm

Kata taiko (太鼓) berarti “drum besar” dalam bahasa Jepang. Di luar Jepang, kata ini digunakan untuk merujuk kepada berbagai jenis drum Jepang (和太鼓, ‘wa-daiko’, “drum Jepang”, dalam bahasa Jepang) dan kepada bentuk seni yang relatif belakangan dalam bentuk ansambel menabuh drum (kadang-kadang lebih khusus disebut, “kumi-daiko” (組太鼓).

Jenis-jenis taiko

Pertunjukan pembuatan drum Taiko

Nagado-daiko (長胴太鼓, taiko yang berbadan panjang) terdiri atas dua potong kulit sapi yang dibentangkan di atas sebuah kerangka kayu (biasanya diukir dari satu potong kayu, kini sering dibuat dari sisa-sisa sebuah gentong kayu) dan diregangkan. Kepala dari tsukeshime-daiko (付締め太鼓, seringkali disingkat menjadi, “shime-daiko” atau “shime” saja) dibentangkan di atas cincin-cincin besi dan dijepit di sekitar badan yang lebih kecil. Tali tsukeshime-daiko ditarik hingga ketat sebelum digunakan setiap kalinya. Okedo-daiko (桶胴太鼓, taiko berbadan gentong, seringkali disingkat menjadi “okedo” atau “oke”) dapat dipasang di atas sebuah dudukan dan dimainkan seperti taiko lainnya, tapi biasanya digantungkan melintang ke bahu sehingga si pemain drum dapat berjalan dan sekaligus juga memainkannya. Taiko Jepang lainnya mencakup uchiwa-daiko (内輪太鼓、 taiko kipas), hira-daiko (平太鼓, taiko datar), o-daiko (大太鼓, taiko besar), dan serangkaian instrumen tabuh lainnya dalam ansambel tradisional Jepang Noh, Gagaku, dan Kabuki.

Drum Taiko raksasa, dengan panjang 240cm, diameter maksimumnya 240cm, dan beratnya 3 ton. Dibuat dari satu potong kayu dari pohon yang berusia 1200 tahun

Drum okedo-daiko merentang dari yang kecil dan mudah dibawa, hingga drum yang paling besar dari semua drum Jepang. Berbeda dengan nagado, drum ini dapat dibuat dalam berbagai ukuran, namun TIDAK dalam segala ukuran mengingat konstruksi kayu stavenya. Wilayah Aomori terkenal akan festival Nebuta. Di sini okedo besar dimainkan oleh banyak orang sambil dibawa dengan kereta sepanjang jalan. Okedo mempunyai penopang betta-nya sendiri yang diciptakan oleh Hayashi Eitetsu.

Selain itu, seperti nagado-daiko, okedo mempunyai suara pinggiran, yang disebut “ka.” Namun, ketika memainkan pinggiran sebuah okedo, penting bagi pemain untuk memukul hanya bagian yang palin luar dari cincin metalnya dan bukan pinggiran dari tubuh drum itu sendiri. Kayu tipis dan ringan dari okedo khususnya mudah penyok dan akan cepat menurun kondisinya bila dipukul.

 Penggunaan taiko dalam perang

Di Jepang pada masa feodal, taiko sering digunakan untuk memotivasi pasukan, menolong menentukan langkah barisan, dan mengatur perintah atau pengumuman. Menjelang atau pada saat memasuki pertempuran, taiko yaku (penabuh drum) bertanggung jawab untuk menentukan langkah barisan, biasanya dengan enam langkah untuk setiap pukulan drum (ketukan-2-3-4-5-6, ketukan-2-3-4-5-6).

Menurut salah satu catatan sejarah (Gunji Yoshu), sembilan rangkai dari lima ketukan berarti memanggil sekutu ke medan tempur, sementara sembilan rangkai dari tiga ketukan, yang dipercepat tiga atau empat kalinya, adalah panggilan untuk maju dan mengejar lawan.

Istilah dalam Taiko

Bachi
pemukul kayu yang digunakan untuk memainkan drum taiko. (Lihat entri terpisah untuk informasi terinci tambahan.)
Ji
juga disebut Jiuchi, adalah irama dasar yang digunakan untuk mendukung irama utama, atau O-uchi. Sebagian dari irama yang lebih lazim untuk ji adalah don doko, don ko, atau don go (pola mengayun). Jikata adalah pemain yang memainkan irama ji.
Oroshi 
dicirikan oleh serangkaian pukulan pada taiko. Pemain mulai dengan lambat dengan banyak ma. Pelan-pelan ma (waktu) antara masing-masing pukulan menjadi semakin singkat, hingga penabuh melakukan pukulan yang cepat.
Di Indonesia juga ada beberapa kelompok atau grup taiko yang sudah berkembang pesat termasuk dalam mengenalkan budaya dan musik tradisional Jepang. salah satunya adalah Jakarta Taiko Club. di sini berisi orang-orang  baik yang masih kuliah, bekerja, dsb termasuk saya didalamnya. buat yang mau bergabung atau sekedar tahu tentang taiko, silakan singgah di tempat latihan kami. see you guys……

7 Komentar »

  1. dimedan ada gak club taiko?? mau belajar ni

    Komentar oleh putra — Maret 27, 2010 @ 7:06 pm

    • hi.. putra,, thanx for comment nya. setahu aku sih yang ada sementara di jakarta, selebihnya aku kurang tahu, di jakarta pun skr ini udah banyak aliran/grup taiko yang ada sebut saja jakarta taiko club, umaku eisa. kalo mau silakan bergabung.. ditunggu lho.. ^_^

      Komentar oleh aimejapon — April 4, 2010 @ 1:02 pm

  2. kalo di bandung ada ga?

    Komentar oleh Crisan F — April 13, 2010 @ 9:59 am

    • salam kenal crisan ^_^ , kalo di bandung setahu aku sich belum ada. tapi coba aja cari tahu dengan komunitas pecinta jepang di bandung, goodluck yah …

      Komentar oleh aimejapon — April 13, 2010 @ 2:35 pm

  3. Salam kenal,
    ada info dimana saya bisa beli taiko?
    Thank you..

    Komentar oleh Vera — Maret 24, 2011 @ 2:24 am

    • vera chan salam kenal juga ^_^ setau aku di sini yang jual taiko asli gak ada deh,, lagian harga taiko itu mahal banget lho… kalo mau liat taiko di sini udah banyak perkumpulan2 taiko mungkin bisa bergabung …ok ???

      Komentar oleh aimejapon — Maret 24, 2011 @ 10:49 pm

  4. Helpful information. Lucky me I found your website by chance, and I
    am stunned why this accident didn’t happened earlier!
    I bookmarked it.

    Komentar oleh Misty — April 19, 2014 @ 11:14 am


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.