je t'aime japon's Blog

Agustus 24, 2010

コンビニ (konbini- Japanese Convinience store)

Filed under: Nihon Shakai — Tag:, — aimejapon @ 2:22 pm

Konbini sebenarnya berasal dari Convenience Store, yang bila dituliskan dengan huruf katakana menjadi konbiniensu sutoa, tetapi hanya diucapkan menjadi konbini. Konbini ini merupakan mini market atau supermarket kecil dengan sistem self-service. Bangunan ini dilengkapi dengan ea-kon (AC) dan banyak rak dan freezer untuk menempatkan barang-barang. Perbedaan antara konbini dengan supermarket adalah adalah variasi barang dan jasa yang tersedia, harga barang yang lebih murah, cara pembayaran, luas bangunan yang lebih sempit dengan kisaran 30-250 m2, sistem penjualan, jam operasional, dan pendistribusian.

Konbini mempercayakan pada apa yang dinamakan POS (Point of Sale) system. Umur dan jenis kelamin pengunjung, apa yang dibeli, seperti layaknya prakiraan cuaca keesokan harinya, merupakan data yang penting. Setiap pesanan dan penentuan dibuat secara online. Sebagaimana luas bangunan yang terbatas, konbini harus selektif dalam memilih merk barang yang akan dijual. Dengan adanya sistem ini misalnya barang yang sedang trend dapat diketahui sesuai data-data pembeli, sehingga barang bisa ready stock. Misalnya juga, apabila ramalan cuaca meramalkan udara akan dingin pada sore harinya, maka pusat akan mengirimkan lebih banyak minuman dan makanam panas.

Biasanya barang yang disediakan di konbini antara lain:

  • Makanan, seperti makanan sampingan, mie instan, kopi instan, bento (seperti spaghetti dan nasi kare), nasi kepal (onigiri), makanan beku, oden, baozi, roti, minuman, seperti susu, minuman berenergi, snack, permen dengan mainan, es krim, bumbu-bumbu, makan kucing-anjing, dan sebagainya.
  • Serba serbi, seperti kosmetik, produk kewanitaan, sabun, sampo, pakaian dalam, payung, baterei, lampu, tisu, tisu toilet, dan kondom.
  • Persediaan untuk kantor, seperti kartu pos, perangko dan meterai, dan alat-alat tulis.
  • Produk hiburan, seperti CD, DVD, kaset, video game, kembang api (tersedia saat musim panas), majalah (termasuk manga), koran, serta buku.
  • Kurir atau layanan pos/kirim.
  • Fotokopi serta layanan fax.
  • ATM untuk berbagai bank.
  • Layanan pembayaran rekening, seperti rekening telepon, listrik, gas, air, NHK, pajak, asuransi kesehatan, uang pensiun, dan asuransi kendaraan.

Beberapa toko juga menjual:

  • Minuman beralkohol, rokok, obat, pembersih contact lens.
  • Pembelian tiket seperti tiket konser, film, taman safari/hiburan, penerbangan, serta bus.
  • Layanan ATM seperti kartu kredit atau keuangan pengunjung.

Dengan segala fasilitas yang disediakan oleh konbini, pengunjung benar-benar dimudahkan. Pengunjung dapat membayar rekening, membeli tiket, membeli makanan, dan sebagainya dalam satu tempat. Layanan pada tahun-tahun terakhir ini adalah ATM. Konbini bekerjasama dengan bank-bank atau bahkan membuka bank tersendiri, sehingga kita tidak perlu bingung menghitung budget sebelum keluar. Bahkan banyak bank yang akhirnya menutup cabang-cabangnya karena kalah banyak dengan jumlah ATM konbini itu sendiri. Jid?nhanbaiki (vending machine)  juga terdapat di dalam atau luar konbini. Selain itu, jika kita membeli mie gelas, kopi sachet atau sejenisnya, tersedia dispenser air panas hingga anda dapat dengan segera menikmatinya. Jika membeli sandwich atau bento yang sudah dingin karena AC dan freezer pun, kita dapat langsung menghangatkannya dalam microwave yang juga tersedia di dekat kasir.

Selain itu pelanggan juga semakin dimanjakan dengan adanya fasilitas e-commerce alias order melalui internet. Proyek ini dikerjakan oleh beberapa konbini besar yang punya jaringan luas seperti Lawson bekerjasama dengan beberapa produsen makanan, minuman, dll dan juga perusahaan telpon seperti NTT Docomo dan NEC yang punya fasilitas internet pada keitainya. Misalkan kita sedang surfing suatu wesite makanan tertentu dan tertarik, biasanya pada site tersebut juga ada icon Lawson dan jika di klik, maka kita akan disuruh mengisi form mengenai barang apa pada web tadi yang ingin di pesan, ingin dibayar sekarang secara kredit atau bayar nanti. Uniknya, jika bayar nanti, kita masih akan ditanya ingin diantar atau ambil sendiri. Jika pilih ambil sendiri akan ada pertanyaan konbini Lawson mana yang terdekat dengan posisi kita dan kapan barang tersebut diambil (tersedia popup peta lokasi yang bisa kita pelajari untuk mengetahui posisi Lawson terdekat) serta apakah kita ingin membayar pakai kredit card atau cash. Jadi sewaktu kita berangkat atau pulang sekolah atau kerja, kita dapat sekalian mengambil barang pesanan kita. Jika pesanan kita butuh waktu beberapa hari , maka email  pemberitahuan bahwa barang telah tersedia akan dikirimkan pada kita. Tak sampai disitu, kerjasama yang dilakukan konbini mulai merambah ke dalam kampus, stasiun, hotel pemandian umum, dan tennis court.

Konbini mempunyai jam operasional minimal 14 jam bahkan ada yang nonstop.  Hal ini sangat berguna dan praktis, apabila di kala malam kita kita membutuhkan obat demam, sekaligus mendinginkan saat terik matahari di kala natsu sembari makan es krim.

Layanan dan fasilitas dalam satu atap ini merupakan salah satu jawaban dari kebutuhan masyarakat Jepang yang benar-benar menghargai waktu dan efektivitas dari segala segi. Bayangkan dengan Indonesia dimana kita harus melakukan semua hal itu di tempat yang berbeda dan berjauhan belum lagi ongkos yang dikeluarkan juga lebih banyak. Kita masih harus banyak belajar dari berbagai kota maju tetapi sekaligus belajar mengatasi dampak negatif dari kemajuan tersebut sebelum kemajuan itu malah memberi kemunduran bagi yang mencontoh karena ketidaksiapan dalam segala hal.

//
//

Struktur dan Pemberian Nama (di Jepang)

Filed under: Nihon Shakai — Tag:, , , — aimejapon @ 2:14 pm

kanji-name

Struktur nama sekarang (nama keluarga + nama pemberian) belum terwujud sebelum 1870an ketika pemerintah membuat sistem registrasi keluarga baru. Di masa feudal Jepang, nama merefleksikan status sosial seseorang. Nama juga merefleksikan keanggotaan seseorang misalnya terhadap kepercayaan seperti Buddhist dan Shintō, militer-feudal, perdagangan, pelayan, atau budak, dan sebagainya.

Sebelum masa feudal, nama klan di Jepang ditonjolkan, yaitu nama dengan menggunakan no (no berarti dari, walaupun asosiasinya dalam urutan terbalik dalam bahasa Jepang, dan umumnya tidak secara eksplisit dituliskan dalam penamaan seperti ini). Sehingga, nama Minamoto no Yoritomo (源 頼朝) adalah Yoritomo (頼朝) dari klan Minamoto (源), contoh lain adalah Fujiwara no Kamatari (藤原 鎌足), Ki no Tsurayuki (紀 貫之), dan Taira no Kiyomori (平 清盛).

Kaisar Jepang dan keluarganya tidak memiliki nama keluarga karena alasan sejarah, hanya nama pemberian seperti Hirohito (裕仁) yang jarang digunakan di Jepang. Ketika anak lahir dalam keluarga kekaisaran, mereka diberikan nama pemberian sebagaimana gelar istimewa. Misalnya gelar Akihito (Tsugu-no-miya Akihito (継宮明仁)) adalah Tsugu-no-miya (継宮 “Pangeran Tsugu”) dan dikenal sebagai Pangeran Tsugu semasa kecilnya. Gelar ini biasanya digunakan hingga dia menjadi pewaris tahta atau mewarisi salah satu nama keluarga kepangeranan dalam sejarah (常陸宮 Hitachi-no-miya, 三笠宮 Mikasa-no-miya, 秋篠宮 Akishino-no-miya, etc). Banyak anggota dari keluarga imperial yang menjadi rakyat biasa setelah Perang Dunia II, dan mengadopsi nama keluarga imperial sebagai nama biasa, seperti Asaka Yasuhiko.

Nama Jepang (人名Jinmei) di masa sekarang ini biasanya terbentuk dari nama keluarga diikuti nama pemberian. Urutan nama sudah hal yang biasa di negara-negara yang telah lama menjadi bagian dari lingkungan budaya China, termasuk China, Korea, dan Vietnam. Tidak ada perbedaan antara nama tengah dan nama pemberian seperti di negara-negara barat. Setiap orang Jepang memiliki satu nama keluarga dan satu nama pemberian tanpa nama tengah (kecuali untuk keluarga kekaisaran yang tidak memiliki nama keluarga/nama akhir seperti yang dijelaskan sebelumnya). Nama pemberian disebut namae (名前) atau shita no namae (下の名前yang berarti nama bawah), sedangkan nama keluarga disebut myōji (苗字 atau 名字), uji (氏), sei (姓).

Secara historis, myōji, uji, dan sei memiliki perbedaan makna. Sei awalnya adalah nama keluarga matrilineal (dari keluarga ibu), yang kemudian hanya bisa diperuntukkan bagi kaisar. Uji awalnya digunakan untuk keturunan patrilineal, tetapi kemudian dilebur dengan  myōji bersamaan waktu ketika sei kehilangan arti matrilineal. Nama keluarga yang umum di Jepang adalah Sato (佐藤) (yang paling umum), Suzuki (鈴木) (yang umum kedua), Takahashi (高橋) (yang umum ketiga), dan Kato (加藤) (yang umum kesepuluh). Berdasarkan perkiraan, terdapat kira-kira 10.000 nama keluarga yang berbeda yang digunakan di Jepang saat ini. Nama keluarga mempunyai kekerapan yang berbeda di tiap daerah, misalnya nama Chinen (知念), Higa (比嘉), dan Shimabukuro (島袋) sudah biasa di daerah Okinawa tapi tidak demikian di daerah lain di Jepang. Banyak nama keluarga yang diturunkan dari alam, misalnya Ishikawa (石川) yang berarti “batu sungai”, Yamamoto (山本) yang berarti “dasar gunung”, Inoue (井上) yang berarti “atas mata air”.

Ungkapan Perpisahan

Filed under: Nihongo benkyou — aimejapon @ 2:01 pm

Ada pertemuan pasti ada perpisahan! Pada bagian ini anda akan belajar beberapa ungkapan yang digunakan ketika berpisah. Berikut ini merupakan ungkapan-ungkapan yang biasa atau sering digunakan.

Mohon Pamit
Permisi : Shitsurei shimasu.
しつれいします。
Sampai nanti. : Dewa, mata.
では、また。
: Jaa, mata.
じゃあ、また。
: Jaa ne / Mata ne.
じゃあね/またね。
Selamat jalan. : Sayoonara.
さようなら。

Penjelasan:
• Untuk merespond ungkapan di atas katakan dengan ungkapan yang sama. Sayoonara hanya digunakan untuk perpisahan dalam jangka waktu yang lama.

Mohon Pamit Lebih Awal
Duluan ya… : Osaki ni.
おさきに。
(Saya) permisi duluan. : Osaki ni shitsurei shimasu.
おさきにしつれいします。

Penjelasan:
• Untuk merespond ungkapan di atas gunakan “doozo” (silakan) atau “doozo o-saki ni” (silakan duduluan)

berpisah dan Bertemu Pada Waktu Yang Ditentukan
Sampai bertemu besok. : Mata ashita.
またあした。
Sampai bertemu lusa. : Mata asatte.
またあさって。
Sampai bertemu minggu depan. : Mata raishuu.
またらいしゅう。
Sampai bertemu bulan depan. : Mata raigetsu.
またらいげつ。
Sampai bertemu tahun depan. : Mata rainen.
またらいねん。
Sampai bertemu jam 7. : Mata shichi-ji ni.
またしちじに。

Penjelasan:
• Untuk merespond ungkapan di atas katakan dengan ungkapan yang sama.

Pamit Untuk Istirahat
Selamat beristirahat. : O-yasuminasai.
おやすみなさい。
Semoga mimpi indah. : Ii yume o miru yoo ni.
いいゆめをみるように。
Ungkapan Perpisahan Lainnya
Jaga diri anda baik-baik. : Ogenki de ne.
おげんきでね。
Hati-hati (di jalan) : Ki o tsukete kudasai.
きをつけてください。
Salam untuk ~ : ~ ni yoroshiku.
~によろしく。
Salam untuk keluarga. : Go-kazoku ni yoroshiku.
ごかぞくによろしく。

Latihan Percakapan

Dialog 1:
A: Osaki ni, shitsurei shimasu.
おさきに、しつれいします。
Permisi dulu ya.
B: O-kaeri desu ka.
おかえりですか。
Mau pulang?
A: Hai. Jaa, shitsurei shimasu.
はい、じゃあ、しつれいします。
Iya. Kalau begitu,
saya permisi.
B: Ki o tsukete kudasai.
きをつけてください。
Hati-hati.
Dialog 2:
A: Sayoonara.
さようなら。
Selamat jalan.
B: Sayoonara.
さようなら。
Selamat jalan.
A: O-genki de ne.
おげんきでね。
Jaga diri kamu baik-baik.
B: Anata mo.
あなたも。
Kamu juga.
Go-kazoku ni yoroshiku.
ごかぞくによろしく。
Salam untuk keluarga.

source: internet

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.